Friday, November 6, 2015

Sejarah Jam Matahari (Sundial)

Jam Matahari atau sundial adalah seperangkat alat yang digunakan sebagai petunjuk waktu semu local dengan memanfaatkan matahari yang menghasilkan bayangan sebuah gnomon (batang atau lempengan yang bayang-bayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu). Gnomon tersebut dipasang sedemikian serupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk kearah kukub-kutub langit.

Pada saat Sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh di atas sebuah bidang bertanda (bidang dial). Waktu semu lokal dapat diketahui dengan membaca di bagian mana jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial. Sebagai petunjuk waktu, sundial terdiri dari beberapa jenis, yaitu sundial horisontal, vertical, ekuatorial dan meridian. Masing-masing sundial memiliki aturan tersendiri dalam pembuatannya.
Sebelum jam modern diciptakan, orang menentukan waktu dengan menandai bayangan sesuatu benda atau lubang jendela pada dinding dimana bayangan itu jatuh, baik itu bayangan matahari maupun bayangan Bulan Purnama. Teknologi jam matahari ini, berkembang diantara Kebudayaan Kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi. Masing-masing memiliki bentuk sendiri-sendiri, tergantung dari perkembangan pengetahuan astronomi dan matematika mereka.

Jam Matahari atau sundial ini merupakan perangkat penunjuk waktu yang sangat kuno. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan perangkat ini dibuat. Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan, kebanyakan berasal dari Yunani, berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda di tengah yang ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam matahari lain ditemukan, di Tivoli, Italia tahun 1746, di Castel Nuovo dan Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.

Hal ini menunjukan perbedaan periode sejarah yang paling mempengaruhi. Jam Matahari juga berkembang di Timur Jauh seperti Cina dan Jepang, tetapi tidak banyak diketahui oleh sejarah, sebagaimana jam matahari di Kebudayaan Barat. Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan, kebanyakan berasal dari Yunani, berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda di tengah yang ditemukan oleh Chaldean Berosis.

Rancangan jam matahari yang paling umum dikenal memanfaatkan bayangan yang menimpa permukaan datar yang ditandai dengan jam-jam dalam suatu hari. Seiring dengan perubahan pada posisi Matahari, waktu yang ditunjukkan oleh bayangan tersebut pun turut berubah. Pada dasarnya, jam Matahari dapat dibuat menggunakan segala jenis permukaan yang ditimpai bayangan yang dapat ditebak posisinya. Kekurangan dari jam Matahari adalah tidak bisa mengukur waktu pada saat jam malam. Sebagai pengganti pada saat malam hari dapat digunakan jam bintang.

Sebagian besar jam Matahari menunjukkan waktu Matahari nyata. Dengan variasi rancangan yang kecil, jam Matahari dapat pula mengukur waktu standar serta waktu musim panas.

Sampai saat ini jam matahari masih dipakai oleh orang lebih sebagai ornament yang memberikan aksentuasi tentang keantikan dan keilmuan yang terus terpelihara mengenai bagaimana orang mengidentifikasikan waktu mereka, yang bahkan terus terabadikan dalam sejarah kebudayaan manusia modern. Jam matahari umumnya terbatas penggunaannya, dan lebih banyak mengandung akademik dibanding fungsinya.

Sejarah Jam Gadang di Bukittinggi

Jam Gadang, siapa yang tidak tahu jam yang satu ini. Teman-teman pastinya pernah mendengar bangunan monumental yang satu ini kan? Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas tentang bangunan bersejarah tersebut.

Jam Gadang merupakan nama dari sebuah menara jam yang terletak di tengah kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun. Menara jam ini memiliki empat buah jam dengan ukuran besar pada setiap sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang atau dalam bahasa Minangkabau berarti "jam besar".

Jam Gadang ini memiliki denah dasar seluas 13 x 4 meter. Bagian dalam menara jam setinggi 26 meter ini terdiri dari beberapa tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul. Namum pada tahun 2007, bandul tersebut sempat patah hingga harus diganti karena adanya gempa.

Terdapat 4 buah jam dengan diameter masing-masing adalah 80 cm pada Jam Gadang tersebut. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazid Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota). Pada masa penjajahan Belanda, jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan, sedangkan pada masa pendudukan Jepang, berbentuk klenteng. Pada masa kemerdekaan, bentuknya berubah lagi menjadi ornamen rumah adat Minangkabau.

Selain sebagai penanda pusat kota Bukittinggi, Jam Gadang ini juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.

Sekian dulu pembahasan tentang salah satu monumen yang sangat terkenal di Indonesia ini. 
Tetap nantikan info-info menarik lainnya ya :D

10 Jam Tangan Yang Sulit Di Baca (Bagian 2)

Oke, seperti janji saya pada postingan sebelumnya disini. Pada postingan kali ini saya akan membahas 10 jam tangan yang sulit dibaca. Langsung saja ya ...

6. Tokyoflash 1000100101

Jika ini mungkin hampir sama dengan jam di film Sci-Fi dari 1960 tentang masa depan. Selain keren (LED

berkedip dengan banyak warna!), jam ini akan membuat agan belajar matematika.

Setiap kali agan ingin mencari tahu jam berapa sekarang, agan harus melakukan aritmatika mental: LED

pertama adalah 10 jam, maka 9 berikutnya adalah masing-masing menunjukkan 1 jam. Selanjutnya 5 adalah 10 menit, maka yang ke 9 adalah 1 menit terakhir.

Jadi, 11:35 adalah 1000 +100 +30 +5. Dan jangan mengatakan bahwa agan ga akan menggunakan matematika dalam kehidupan nyata! Agak ribet juga ya ...


7. Radioactive Active Reactor

Untuk yang satu ini anda harus mengamati pola yang tertera pada layar jam ini. Radioactive Active Reactor ini menambahkan sedikit humor matematika. Kenapa? Karena jam ini dapat menunjukkan indikator "Bahaya" tetapi itu bermakna bahwa saat itu pukul 6.


8. Shinshoku

The Shinshoku adalah produk stainless selanjutnya mengikat pergelangan tangan kita dengan matriks berlubang. lubang diisi dengan 29 LED yang menyala yang memberitahu waktu.Pada versi multi-warna, 12 LED merah menunjukkan jam, 3 LED hijau menunjukkan seperempat jam, dan 14 yang kuning 1 menit masing-masing.


9. Kyokusen

Dalam bahasa Jepang, kyokusen berarti garis melengkung, yang merupakan bagian utama dari jam tangan ini. Garis menunjukkan bagian jam, setiap segmen menyala dari kurva menunjukkan satu jam. Array melingkar lampu menit, setiap titik di luar ring adalah 5 menit, dan 4 titik bagian dalam 1 menit.



10. Twelve 5-9 Q version

Jam ini keliatan keren dengan "biomekanis" yaitu bentuk jam memiliki efek bergelombang berkontur. Terlihat dari lima strip kecil tersebut adalah 26 LED multi-warna yang sangat terang. Seperti namanya, jam ini menggunakan metode 12-5-9 (12 jam, 5 × 10 menit, 9 menit tunggal) untuk menunjukkan waktu. Bergerak searah jarum jam, dua baris pertama dari LED menunjukkan jam. Baris selanjutnya adalah hingga 50 menit, dengan masing-masing LED yang menyala menunjukkan 10 menit. Dua baris terakhir adalah satu menit, dengan satu LED untuk setiap menit.

Mungkin cukup sekian bahasan kali ini. Nantikan postingan lainnya mengenai fakta-fakta tentang jam tangan dan seputarnya,